Di Indonesia mungkin belum pernah melihat ubur-ubur selain di kebun binatang atau Seaworld, namun di luar negeri cukup umum untuk memelihara ubur-ubur di rumah. Sebagai satwa liar tentu tidak semua ubur-ubur yang ditemukan saat kalian berkunjung ke pantai dapat dibawa pulang untuk dipelihara. Lalu apakah hewan ini dapat dijadikan hewan peliharaan? Yuk simak artikel berikut!
Jenis ubur-ubur yang dapat dipelihara
Gambar 1. Ubur-ubur (sumber : https://pixabay.com)
Ubur-ubur banyak dikagumi karena keindahannya ketika mereka sedang melayang di laut. Gerakan ubur-ubur juga unik karena terlihat seperti mendorong dan memompa lembut air agar bisa bergerak. Ubur-ubur merupakan hewan laut tak bertulang belakang yang termasuk dalam filum Coelenterata (Cnidaria). Mereka memiliki dua bentuk tubuh, yaitu polip yang menempel di dasar laut dan medusa yang dapat berenang bebas dan berbentuk cangkir terbalik. Semua ubur-ubur laut karnivora adalah planktivora (pemakan plankton) dan beberapa juga medusavora (pemakan ubur-ubur lain). Aurelia aurita merupakan ubur-ubur paling umum yang dimangsa atau dijadikan makanan untuk ubur-ubur medusavora [1].
Gambar 2. Moon jellyfish (sumber : https://www.istockphoto.com)
Ubur-ubur yang paling banyak dan tersebar di seluruh dunia adalah dari genus Aurelia dan memiliki 9 macam spesies. Aurelia aurita, biasa disebut Moon Jellyfish atau Ubur-ubur bulan, adalah spesies yang paling banyak dan mudah dipelihara [2].
2. Lingkungan yang baik bagi ubur-ubur
Dalam 20 tahun terakhir, minat dalam memelihara ubur-ubur sangat meningkat, hal ini dikarenakan pemeran ubur-ubur telah menjadi pemandangan yang relatif umum di akuarium seluruh dunia, dan membuat para penghobi tertarik untuk memeliharanya sebagai peliharaan. Terlepas dari minat ini, dalam memelihara ubur-ubur memerlukan metode khusus. Perbedaan spesies juga akan membutuhkan lingkungan yang berbeda. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan untuk pemeliharaan ubur-ubur diantaranya yaitu desain tangki, pencahayaan, suhu, arus dan kualitas air, salinitas, serta makanan [3].
Desain tangki menjadi faktor penentu keberhasilan dalam memelihara ubur-ubur, karena tangki harus memungkinkan pergerakan yang bebas. Tangki yang paling terkenal untuk memelihara ubur-ubur adalah tangki kreisel. Tangki kreisel berbentuk lingkaran, yang membantu air mengalir secara terus-menerus dalam lingkaran dengan saluran masuk dan saluran keluarnya yang unik serta sistem filtrasi yang menggunakan layer khusus untuk mencegah ubur-ubur tersedot keluar [3].
Gambar 3. Tangki Kreisel [3]. (A) saluran keluar air, (B) lapisan yang mencegah ubur-ubur terhisap (C) saluran masuk air.
Ubur-ubur merupakan hewan yang transparan, oleh karena itu pencahayaan menjadi salah satu faktor yang penting dan paling menarik dari akuarium ubur-ubur. Biasanya, cahaya lampu yang digunakan untuk akuarium ubur-ubur berwarna-warni dan estetik. Pencahayaan juga perlu memperhatikan panas yang dihasilkan dari lampu, oleh karena itu hindari pencahayaan yang kuat karena dapat memanaskan air dan membuat ubur-ubur merasa stres dan tidak nyaman [2].
Selain pencahayaan, suhu juga tidak kalah penting. Suhu optimal bagi ubur-ubur air dingin (Aurelia labiata, Aurelia aurita ephyrae, Chrysaora colorata) yaitu berkisar 13-16°C, dengan beberapa spesies mampu mentoleransi rentang suhu yang lebih besar, dan air dengan suhu rendah biasanya menghasilkan ubur-ubur yang lebih sehat dan dapat bertahan hidup lebih lama. Selain itu, beberapa spesies ubur-ubur tropis dapat tumbuh dengan baik pada suhu 22-28°C. Tentunya dalam hal pemeliharaan ubur-ubur membutuhkan alat pendingin atau pemanas yang dapat terus mempertahankan suhu air [2].
Arus sangat penting bagi sebagian besar spesies ubur-ubur, sehingga diperlukan akuarium yang dirancang khusus untuk memeliharanya. Tanpa arus yang cukup, ubur-ubur dapat mengendap di dasar akuarium, yang dapat mengakibatkan tubuhnya sobek atau tergencet ke dinding. Untuk mencegah hal ini terjadi, diperlukan ‘laminar flow’. Laminar flow ini akan membuat ubur-ubur didorong terarah dan terus menerus dengan laju tertentu.
Faktor penentu lainnya untuk keberhasilan dalam memelihara ubur-ubur yaitu makanan. Untuk memberi makan ubur-ubur membutuhkan pengetahuan dasar tentang perilaku makan di lingkungan alaminya. Pakan terbaik bagi ubur-ubur adalah zooplankton segar, atau artemia yang baru menetas. Tidak hanya pakan, suplemen gizi tambahan juga sangat diperlukan. Tanpa tambahan suplemen gizi, ubur-ubur bisa menjadi cacat atau bahkan mortal [3].
Gambar 4. Artemia [4].
3. Pakan ubur-ubur
Ubur ubur yang dipelihara dapat diberi pakan artemia atau udang air asin. Pemberian pakan dapat dilakukan 2 kali sehari. Pemberian pakan yang terlalu banyak juga tidak baik untuk kualitas air. Artemia merupakan avertebrata yang telah dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi energi. Artemia merupakan pakan alami yang sudah digunakan untuk berbagai larva udang maupun ikan. Artemia memiliki beberapa kelebihan antara lain mudah beradaptasi dalam lingkungan yang luas, mempunyai kandungan nutrisi yang dibutuhkan, dapat diperkaya (enrichment) sebelum digunakan sebagai pakan, mudah dimangsa dan dicerna karena berenang sangat lambat dan berkulit lunak. Kelebihan lainnya adalah mengenai siklus hidupnya. Artemia dapat membentuk kista yang praktis disimpan dan didistribusikan [7].
4. Keunikan ubur-ubur
Ubur ubur memang menjadi hewan laut yang cantik dan banyak dikagumi karena keindahannya ketika mereka sedang melayang di lautan. Gerakan ubur ubur juga unik seperti mendorong dan memompa air ketika bergerak. Lalu, kira kira apalagi keunikan ubur-ubur yang lain ya? Agar teman teman mengetahui keunikan ubur ubur lainnya. Simak keunikan ubur ubur ini yuk!
1.Ubur Ubur Bukan Termasuk Ikan
Banyak orang mengira bahwa ubur ubur termasuk jenis ikan, lalu jika bukan ikan, ubur ubur termasuk jenis apa? ternyata, ubur ubur merupakan jenis makhluk hidup yang termasuk dalam golongan zooplankton atau invertebrata. Jenis ubur ubur pun ada banyak dan tersebar di seluruh lautan. Bahkan ada ubur ubur yang melayang di danau air tawar [5]
2. 98 Persen Tubuhnya Berupa Air
Keunikan lain dari ubur ubur adalah susunan tubuhnya yang hampir semuanya berupa air. Oleh karena itu, ubur ubur mudah sekali beradaptasi dalam kondisi apapun di lautan [5]. Dilihat dari gerakan ubur ubur, mudah sekali mereka bergerak mengikuti gelombang air laut. Namun jika teman teman mengangkat ubur ubur ke daratan. Mereka akan berubah menjadi air atau menguap ke udara. Hal itu disebabkan karena ubur ubur belum mempunyai sistem saraf yang sempurna. Bahkan ubur-ubur sebenarnya tidak punya otak dan hati loh!
3.Dapat Hidup Lama
Beberapa jenis ubur ubur dapat hidup abadi di lautan. Seperti spesies ubur ubur Turritopsis nutricula yang mungkin tidak pernah benar benar mati. Ketika terancam, spesies ini mampu menjalani trans diferensiasi seluler yaitu proses yang dimana sel organisme pada tubuhnya menjadi baru kembali [5]
4.Bentuk Yang Unik
Ubur ubur memiliki bentuk tubuh yang terbagi atas bentuk payung dan kaki yang menggantung bebas. Tubuhnya yang bertekstur seperti gelatin dan mengandung banyak air. Berukuran diameter berkisar hingga 50 cm [6]. Bentuk payung bagian luar atau sebagai atas adalah exumbrella, sedangkan bagian dalam yaitu subumberilla. Pada sekeliling tepi payung terdapat lappet atau lekukan kecil yang seperti kurva yang disokong oleh tentakel dan badan saraf. Kemudian terdapat rongga gastrovaskuler yaitu lanjutan mulut ke arah dalam yang membentuk rongga yang berfungsi sebagai gaster.
Setelah membaca artikel diatas, apakah kamu tertarik untuk memelihara ubur ubur dengan berbagai macam keindahan nya?
REFERENSI
[1] Hasanah,V.A., Munawir,A., dan Efendi,E. 2016. Pengaruh Induksi Racun Ubur-Ubur (Physalia utriculus) terhadap Fungsi Oksigenasi dari Eritrosit pada Mencit Jantan. e-Jurnal Pustaka Kesehatan 4(1) : 122-126.
[2]Crow,J., Howard,M., Levesque,V., Matsushige,L., Spina,S., Schaadt,M., Sowinski,N., Widmer,C., dan Upton,B. 2013. Jellyfish (Cnidaria/Ctenophora) Care Manual. Silver Spring: Association of Zoos and Aquariums.
[3]Purcell, J. E. Jellyfish as Products and Problems of Aquaculture. USA: Woodhead Publishing Limited. 2013.
[4] Piper, J. Artemia: A Model Specimen for Educational Microscopy Projects in Biological and Ecological Fields. Germany: Laboratory for Applied Microscopy Research. 2022.
[5] Firdaus,M.R. 2020.Aspek Biologi Ubur-Ubur Api,Physalia physalis. Oseana 45 (2) : 50-68
[6] Duarte,C.M ., Kylie, A.P., Cathy, H.L.2014. Understanding Jellyfish Blooms. Australia : Springer Science
[7] Jubaedah,D., Djokosetiyanto,D., Fairus,M.S. 2006.Jumlah dan Kualitas Kista Artemia Pada Berbagai Tingkat Perubahan Salinitas. Jurnal Perikanan 8(2) : 194-200
Comments