top of page
Search
Syaharani Bachmid, Bunga Tripuri Andina, Satrio Laksono Pamungkas

Mengapa Ular Sering Menjulurkan Lidahnya? Apa Sih Tujuannya?

Ular diketahui memiliki indera penglihatan yang buruk, lalu bagaimana ya cara ular mendeteksi mangsa dan lingkungan sekitarnya? Kemudian tahukah kalian organ apa yang berperan penting dalam indera penciuman ular? Yuk baca lebih lanjut!


Gambar 1. Ular Garter Butler Menggunakan Lidahnya untuk Mendeteksi Bau (TJSSL, 2021)


Ular adalah reptil yang bertubuh panjang dan tidak memiliki kaki. Semua spesies ular termasuk dalam satu sub-ordo, yakni subordo Serpentes. Ular dan kadal juga berasal dari satu ordo yang sama, yaitu squamata. Ular dapat ditemukan di semua jenis habitat. Tidak hanya itu, ular juga dapat ditemukan pada pulau-pulau terpencil di Pasifik seperti Irlandia, Selandia Baru, Greenland, dan Hawaii, serta di Samudra Atlantik. Sementara itu, ular tidak banyak ditemukan di daerah dingin seperti daerah sekitar Kutub Utara, dan hanya beberapa spesies tertentu yang mampu hidup di daerah dengan kondisi ekstrem tersebut (Maulia, 2023). 

Ular dapat menggunakan lidahnya untuk mencium bau. Hal tersebut dapat dilakukan karena ular memiliki organ Jacobson atau vomeronasal (VNOs). Organ Jacobson merupakan organ kemosensorik berjumlah sepasang yang berada di langit-langit mulut bagian anterior, dekat dengan bagian dasar dari rongga hidung. Organ ini sangat berkembang di reptil squamata, khususnya ular. Organ Jacobson ini merupakan substrat sensorik penciuman vomeronasal yang mirip dengan penciuman nasal, tetapi sangat sensitif terhadap senyawa dengan berat molekul tinggi (Daghfous et al., 2012). 


Gambar 2. Tampakan Ventral Langit-Langit Mulut Ular, Terlihat Adanya Organ Jacobson (lingkaran hitam) (Helmer & Whiteside, 2005).

Ular memiliki kebiasaan untuk menjulurkan lidahnya. Perilaku  tersebut dilakukan untuk menangkap rangsangan kimia dari lingkungan, lalu dihantarkan ke organ Jacobson. Perilaku menjulurkan lidah ini juga bermanfaat bagi ular untuk mendeteksi keberadaan mangsanya (Daghfous et al., 2012).



Referensi:

Daghfous, G., Smargiassi, M., Libourel, P.A., Wattiez, R. and Bels, V. 2012. The Function of Oscillatory Tongue-Flicks in Snakes: Insights from Kinematics of Tongue-Flicking in the Banded Water Snake (Nerodia fasciata). Chemical senses, 37(9): 883-896.


Helmer, P and Whiteside, D.P. 2005. Clinical Anatomy and Physiology of Exotic Species. London: Elsevier.


Maulia, H. 2023. Analisis Pola Perilaku Ular Sanca Kembang (Malayopython reticulatus) di Yayasan Sioux Ular Indonesia. Formosa Journal of Applied Sciences, 2(11): 3153-3166.


The Journal Serving Sarnia-Lambton. 2021. Endangered Snakes Getting Free Ride To Canatara Park. Diakses tanggal 30 Mei 2024. https://www.thesarniajournal.ca/top-story/endangered-snakes-getting-free-ride-to-canatara-park-7971322 

Comments


bottom of page